Minggu, 23 Desember 2012

Pelantikan PKP-1 IPI Leppindo

CONGRATULATION...!!!
Sidang Senat Terbuka / Wisuda X Program Diploma III / AAM & STIE Mahaputra Riau Sekaligus
Pelantikan PKP-1 Angkatan XIX IPI Leppindo Pekanbaru T.A:2011/2012.
Hotel Mutiara Merdeka /Pekanbaru, 22 Desember 2012, Jam : 08.00 s/d selesai...

Dalam konteks kesarjanaan sudah tentu hal yang dicari setelah lulus adalah pekerjaan, terutama pekerjaan kantoran. Menganggur mungkin kata yang paling menyakitkan bagi para sarjana. Para sarjana akan berusaha melamar pekerjaan ke sana kemari dengan bermodalkan selembar ijazah hanya untuk melekatkan status karyawan atau PNS. Tapi banyak juga yang menganggur karena tidak mendapat pekerjaan kantoran. Lantas pertanyaan selanjutnya, apakah kuliah dipersiapkan untuk pekerjaan yang sifatnya “kantoran”, apakah gelar sarjana berkontribusi membuat para sarjana malu bekerja selain “kantoran”, asumsi dasar seperti inilah yang perlu kita luruskan bersama.

Kuliah bukan mutlak untuk pekerjaan, tapi kuliah mutlak untuk mencari ilmu pengetahuan. Sedangkan pekerjaan tidak mesti mengikat dengan gelar kesarjanaan. Sarjana akan berusaha mendapatkan kerjaan “kantoran” meskipun tidak sesuai dengan gelar kesarjanaan, yang pada akhirnya tidak ada produktivitas yang berarti dari pekerjaan yang digelutinya dan prestasinya akan terus menerus menurun, kondisi ini sudah tentu merugikan para sarjana itu sendiri akan hal disiplin ilmunya yang tak terpakai dan terus terikat pada suatu kondisi di mana dia tidak dapat berkreatifitas (Mahlil, 2010).

Bila dipahami bersama, para sarjana setelah lulus tidak lagi mencari pekerjaan, tapi menciptakan pekerjaan di mana para sarjana dapat berkontribusi mengurangi pengangguran bukan justru menambah pengangguran. Namun tidak perlu diartikan salah bila berkesempatan menjadi karyawan atau PNS setelah kuliah. Yang disayangkan adalah para sarjana yang hanya mengandalkan selembar kertas bertanda tangan rektor untuk pekerjaan dan tidak mau mengandalkan daya pikir dan kreatifitas untuk pekerjaan lainnya, wirausaha misalnya. Bahkan dalam sebuah hadis dikatakan bahwa sembilan pintu rezeki adalah berdagang, sedangkan satu pintu rezeki terdapat berbagai macam termasuk karyawan. Bagi para sarjana akademisi sejati mereka akan terus melakukan penelitian sesuai terapan bidangnya bahkan melanjutkan jenjang pendidikan ke yang lebih tinggi. Penelitian-penelitian tersebut akan dibukukan dan dijadikan hak cipta. Itu hanya akan ada bagi para sarjana yang berpikiran forward vision. Jadi semua pilihan ada pada para sarjana, tergantung cara berpikir, konsep, perencanaan para sarjana tersebut. pasca-wisuda, mau kemana? Anda yang menentukan!

Bagi sebagian orang, lulus studi seringkali menjadi sebuah ironi, menghadirkan kebanggaan dan kegelisahan sekaligus. Membawa kebanggaan karena tercapaikan target studi dengan baik dan sempurna, namun tidak jarang memunculkan kegelisahan karena dihadapkan pada pilihan ketidakpastian akan apa yang mesti dilakukan setelah lulus dari studi. Kegelisahan, kebingungan, kegamangan, dan ketidakpastian ini terutama disebabkan oleh ketidaksiapan sebagian lulusan perguruan tinggi dalam menghadapi babak baru dari kehidupannya pasca studi. Selain itu, bisa juga disebabkan kurangnya wawasan, motivasi dan kepercayaan diri dalam menghadapi kompetensi di dunia kerja dan dalam kehidupan masyarakat secara luas. Bayangan akan sempitnya peluang kerja dan banyaknya pengangguran di negeri ini menjadi momok yang menghantui pikiran para lulusan baru (fresh graduates).

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas Umpan baliknya, Good Lucky...!
GOD Bless Us....!