Minggu, 16 Desember 2012

Kisah Sepasang Merpati

index

Sepasang burung merpati, telah mengikat janji sehidup semati. Berbagai cobaan dan rintangan telah dilalui, berbagai ujian telah dilewatkan. tapi justru disaat merpati ini telah memasuki usia senja, ada satu hal yang berat untuk mereka hadapi.

Merpati betina terbaring tak berdaya. Kedua sayapnya terluka, dan hampir patah. dia berusaha bangkit, namun tak berdaya, dia terjatuh dan terjatuh lagi. Dia terus mencoba, namun apa daya, mungkin takdirnya harus begini. Dia hanya bisa pasrah meratapi nasibnya, dan harus mengubur angan-angannya yang selama ini ia pendam dalam hati, yakni terbang bersama pasangannya untuk menaklukkan dunia.

Sang jantan terduduk dengan lunglai, tak bersemangat dan terasa tak bernyawa lagi. Raga ini hanya tinggal raga saja, separuh jiwanya telah terluka. Airmatanya selalu berlinang kala menyaksikan pasangannya yang terluka. Dia merasa lebih sakit, karena tak berdaya untuk membantu sang betina. Tiap hari dia memutar-mutar di angkasa, terbang melintasi langit biru, menengadah ke langit, hanya satu dibenaknya, kesembuhan pasangannya.

Pernah suatu ketika, dia bermimpi. bersama sang betina, dia terbang melayang-layang di menara tinggi, menukik dengan gesitnya ke bawah tebing. Mereka tertawa bahagia tanpa beban. Tapi dia terbangun dengan kecewa, karena itu hanya dalam mimpi saja.

Mengapa takdir begitu kejam? Mempermainkan mereka berdua. Padahal mereka telah melalui banyak perkara, dan sudah lima puluh enam tahun mereka bersama.Sang jantan berharap akan ada suatu mukjizat yang akan menyembuhkan sang betina. Sedangkan sang betina, dalam hatinya selalu berdoa agar ia dapat menghapus kesedihan di wajah sang jantan.

Benarkah langit begitu kejam? Akankah mereka dapat terbang bersama lagi mengarungi angkasa biru dan melintasi laut lepas?

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas Umpan baliknya, Good Lucky...!
GOD Bless Us....!